Sunday, June 8, 2014

People Like Us by Yosephine Monica


People Like Us
by Yosephine Monica


Paperback, 330 pages
Published June 2014 by Penerbit Haru


Kadang kita memilih pilihan yang baik, kadang kita memilih yang buruk,- hal. 101

it's just a typical story, seperti yang diceritakan di dalam novel ini… bahwa setiap tulisan pasti terinpirasi dari sesuatu, kisah nyata, musik, film, juga novel…

mungkin cerita ini juga…

ceritanya tentang Amelia Collins dan Benjamin Millers, remaja2 belasan tahun, yang terjalin karena keadaan… iya bisa dibilang begitu…

Amelia, atau Amy, seorang gadis biasa yang sangat pintar menulis… dikenal di sekolahnya karena tulisan2nya… tulisan2nya bagus tapi tidak pernah selesai…

jatuh hati kepada Benjamin, atau Ben, ketika mereka bertemu di tempat kursus, beberapa tahun sebelumnya, sempat kehilangan Ben karena Ben pindah dan kemudian bertemu lagi di high school

awalnya Ben, yang tidak ingat pernah bertemu dengan Amy, membenci Amy sejak merebaknya gossip di sekolah yang mengatakan bahwa Amy menyukai Ben dan Ben merasa tertanggung karena dikuntit oleh Amy…

namun, ketika Amy kemudian sakit, Lana, sahabat Amy, serta Zach & Julian, sahabar Ben, berhasil memaksa Ben untuk menjenguk Amy…

sejak itu banyak perubahan yang terjadi di kehidupan Ben, sampai akhirnya Ben bisa berdamai dengan hidupnya sendiri… dan mewujudkan cita2nya sekaligus juga cita2 Amy...

sebenarnya cerita ini lebih banyak tentang Ben, tentang hubungan keluarga, hubungan persahabatan, cinta yang tak tersampaikan, kehilangan dan kematian…

sangat manis… apalagi kesenangan Amy dan Ben dalam hal menulis, sangat berkesan untuk aku yang juga sangat ingin menjadi penulis…

karena penulisnya masih remaja, cerita ini juga sangat cocok untuk pembaca remaja…

walaupun sayangnya, ini menurutku aja sih… kenapa ya settingnya di Boston, Amerika? apakah tidak mungkin kalau cerita ini terjadi di Indonesia, di Medan misalnya, di tempat asal si penulis…
karena menurutku tidak ada hal spesifik mengenai Boston itu sendiri, yaaahh… walaupun setting cerita bisa di mana aja sih… :D

lalu... kenapa tidak pernah sama sekali kemudian disinggung dari sisi Ben mengenai kenapa dia lupa pernah bertemu dengan Amy sebelumnya, padahal aku sudah kadung berimaginasi liar tentang Ben mengalami amnesia diasosiatif karena trauma... hihi... khayalan yang terlalu jauh...

dan kenapa judulnya yang berbahasa Inggris, bahkan penuturan ceritanya pun seperti terjemahan…

Dan dia tahu, setiap pertanyaan yang paling sulit untuk dijawab adalah pertanyaan yang dimulai dengan kata "kenapa" - Hal. 126

hihi... jadi kita tinggalkan saja pertanyaan2 kenapa diatas, karena aku tetap salut untuk penulisnya yang masih sangat muda, sudah bisa menulis novel yang menang lomba 100 Days of Romance 2013 yang diselenggarakan oleh Penerbit Haru

aku kasih 3 bintang dari 5 bintang untuk novel ini…

terima kasih Penerbit Haru untuk kesempatan kedua untuk mereview buku baru dari Penerbit Haru ;-)

2 comments:

  1. iya ri, aku juga termasuk yg menyayangkan novel yang settingnya selalu pake luar negeri. Kalau pun mau LN, jgn sekedar tempelan dan kalau bisa, penulisnya sudah pernah ke sana lgs, biar bener2 tau feelnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju banget sama Lina, kalo emang settingnya di luar negeri, bagusnya sih klo bisa bawa pembaca merasakan "beda"nya berada di sana

      Delete